Disebut paras Taro, ada yang menyebut Tanah Taro, Umumnya dibuat Sanggah/ Pelinggih , candi bentar . Namun sekarang sudah berkembang dalam bentuk-bentuk pada elemen bangunan seperti untuk Pilar, Dinding Styl Bali, angkul-angkul dengan sentuhan disain Simpel Minimalis dan terkesan Alami.
Lain halnya Si Ketut , dengan Saudaranya yang berasal dari Daerah Seraya Karangasem, menggeluti pembuatan Sanggah/ Pelinggih tidak hanya untuk Bangunan Pelinggih saja , tetapi sudah dikembangkan menjadi elemen – Eemen Bangunan yang menunjang Arsitektur Bali, seperti pilar, dinding yang menyesuaikan dengan permintaan Konsumen, dan yang lebih penting menyesuaikan dengan kondisi tampat/ Lingkungan dimana Elemen Bangunan tersebut akan dipasang.
Bahan paras tanah taro, didapatkan dengan menggali didalam tanah/ tebing, kalau dipegang khusus kerikilnya seperti kerikil batu lempung, ringan dan kalau sudah dicetak gampang dibentuk dengan peralatan pancak, serut atau pahat. Kemungkinan material paras tanah taro bersumber dari letusan gunung batur karena letak materialnya dekat dengan gunung batur, dan sifat phisik dari tanah pasir taro, seperti merupakan lumpahan letusan gunung berapi.
0 komentar:
Posting Komentar